HAMIL USIA TUA BERESIKO TINGGI

on Jumat, 04 Oktober 2013
HAMIL USIA TUA BERESIKO TINGGI

Pada masa kini banyak perempuan yang menunda pernikahannya demi mengejar karier dan ada juga yang sudah menikah namun menunda untuk memiliki anak. Tetapi ketika mereka ingin memiliki anak usianya tidak muda lagi, di atas 35 tahun atau bahkan 40 tahun. Rencana kehamilan pada usia lanjut ini perlu penanganan ekstra untuk kebaikan ibu dan janin.

Menurut Dokter Spesialis Kandungan, Didi Danukusumo, perempuan di atas usia 35 tahun telah mengalami penurunan kesuburan. Oleh karena itu perempuan hamil di usia tua memiliki risiko hipertensi, diabetes, persalinan dengan tindakan caesar, hingga kematian.  Sedangkan pada hasil kehamilannya juga terjadi peningkatan risiko keguguran, kelainan janin dan kematian hasil konsepsi atau lahir mati.  Risiko terkena down syndrome pada bayi juga mengalami peningkatan seiring dengan usia ibu saat hamil, semakin tua umur ibu hamil maka akan semakin tinggi risiko terkena down syndrome pada bayi yang akan dilahirkan.

Teknologi kedokteran terus berkembang agar kehamilan usia lanjut tetap aman dan melahirkan bayi yang sehat. Untuk menghindari cacat bawaan pada kehamilan yang berisiko tinggi maka perlu dilakukan prenatal diagnosis yaitu untuk mendiagnosis adanya kelainan pada janin baik cacat pembentukan, kelainan genetik, kromosom maupun kelainan metabolisme.

            USG merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter untuk mengetahui keadaan bayi dalam kandungan. Oleh karena itu setiap ibu hamil yang akan melakukan pemeriksaan ke dokter sebaiknya melakukan pemeriksaan USG agar jika ada kelainan bisa langsung ditangani oleh dokter. Namun semua pemeriksaan itu belum 100 persen kebenarannya, karena ada beberapa cacat bawaan yang tidak terlihat walaupun dengan USG teknologi tertinggi sekalipun.

            Jika ditemukan kelainan dokter meberikan tiga pilihan, yakni terapi, digugurkan, dan dilahirkan segera dengan operasi caesar. Terapi dilakukan saat janin terkena infeksi toksoplasma yang menyebabkan hidrocephalus (kepala membesar). Tetapi ada juga kelainan yang tidak bisa diterapi, terutama kelainan kromosom atau genetik. Misalnya terlihat adanya down syndrome. Jika menemukan kelainan kromosom, dokter akan langsung memberikan dua opsi, digugurkan atau menunggu janin siap dilahirkan dengan risiko tidak normal.

            Oleh karena itu, usia yang ideal untuk melahirkan adalah pada usia 25 sampai 35 tahun. Sedangkan usia 35 sampai 45 tahun bukan lagi masa ideal untuk hamil dan melahirkan, tetapi apabila dilakukan dengan pengawasan seksama maka akan dapat menjalankan kelahirannya dengan aman. Pada usia 45 tahun keatas wanita hamil mengalami ancaman menurunnya fertilitas, meningkatkan risiko keguguran, dan risiko anak kelainan kromosom. Sedangkan kehamilan pada usia advanced harus disadari memerlukan penanganan ekstra untuk persiapan ibu melahirkan, karena akan berisiko hipertensi dalam kehamilan dan diabetes akibat hamil.

Sumber : WARTA KOTA, 21 April 2013
Penulis : Iis

Faktor Penunjang Untuk Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Bentuk tulisan : Deskriptif

Faktor Penunjang Untuk Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Agar mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan dan tulisan sebagai sarana pengungkapan gagasan ilmiah maka perlu adanya faktor faktor penunjang untuk menjadi pandai menulis yaitu sebagai berikut 1) Ragam bahasa 2) Ejaan 3) Diksi atau pilihan kata 4) Kalimat 5) Alinea & pengembangannya 6) Perencanaan penulisan karangan ilmiah 7) Kerangka Karangan 8) Kutipan & Catatan Kaki 9) Abstrak & Daftar Pustaka.

Dari kesembilan faktor tersebut kita dapat mempelajari tata cara dalam penulisan yang baik dan benar, seperti pada ragam bahasa yang terdiri dari ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Pada ragam bahasa lisan kita mempelajari tentang lafal dan pada ragam bahasa  tulis kita mempelajari tentang penulisan (ejaan). Pada ejaan kita mempelajari tentang penulisan huruf, penulisan kata, termasuk singkatan, akronim, dan lambang bilangan serta penggunaan tanda baca, tujuannya untuk membantu memperjelas komunikasi yang di sampaikan secara tertulis. Kemudian diksi, diksi adalah pilihan kata yg tepat dan selaras dalam penggunaannya, fungsinya untuk membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis. Sedangkan Kalimat, kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.

Kemudian alinea atau biasa disebut paragraf, dalam menyusun suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas, semua kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide, terdapat kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea, dan kalimat harus tersusun secara efektif. Kemudian Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah, untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik, seorang penulis harus merencanakannya dengan matang. Beberapa langkah yang harus dilalui meliputi memilih topik, merumuskan tujuan penulisan, mengumpulkan bahan, dan menyusun kerangka. Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan ini dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.

Kemudian kutipan, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Dan Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Selanjutnya adalah abstrak, abstrak adalah bagian yang menjelaskan pokok masalah secara singkat dalam pembahasan suatu karya ilmiah. Dalam sebuah abstrak, umumnya juga diterakan kata kunci dari karya ilmiah yang ditulis tersebut. Kemudian Daftar Pustaka, daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai hubungan dengan sebuah karya ilmiah. Tujuannya adalah agar pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam informasi yang ada dalam karya ilmiah tersebut dapat mencarinya dengan bantuan daftar pustaka.

Dengan faktor faktor penunjang tersebut diharapkan akan membantu kita dalam penulisan suatu karya dengan baik. Biasanya faktor faktor tersebut dapat dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Terutama kita sebagai mahasiswa sangatlah penting untuk mempelajari hal tersebut tujuannya agar mahasiswa mampu menyusun sebuah karya ilmiah sederhana dalam bentuk dan isi yang baik dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan agar para mahasiswa dapat memanfaatkan keterampilan dalam berbahasa Indonesia untuk mengembangkan diri sepanjang hayat sehingga terampil dalam menyusun proposal penelitian, laporan penelitian, dan karya ilmiah yang lain, serta sanggup menyusun skripsi sebagai persyaratan mengikuti ujian sarjana.