citra individu dan keluarga
Menciptakan tata NILAI dalam masyarakat
Disusun Oleh :
NAMA : DWI SUCI SARASWATY
NPM : 19111555
KELAS : 1KA33
Program Sarjana
Sistem Informasi
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA / ATA 2011 /
2012
Mata Kuliah
: Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah
citra individu dan
keluarga
Menciptakan tata NILAI dalam masyarakat
Kelas : 1-KA33
Tanggal
Penyerahan Makalah : 15
Juni 2012
Tanggal Upload Makalah : 16 Juni 2012
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima
konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama Lengkap
|
Tanda Tangan
|
19111555
|
DWI
SUCI SARASWATY
|
|
Program Sarjana
Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
i
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT
atas rahmat dan karuniaNya sehingga makalah yang berjudul Citra Individu dan Keluarga Menciptakan Tata Nilai
dalam Masyarakat selesai saya kerjakan..
Pembuatan
makalah ini merupakan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Adapun materi yang
dibahas dalam makalah ini yaitu tentang Citra Individu dan Keluarga Menciptakan Tata Nilai
dalam Masyarakat, yang mana kita ketahui bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama
serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang
saya hadapi. Oleh karena itu saya menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna. Namun dalam penyelesainya makalah ini tidaklah luput dari
bantuan pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing serta memberi
dorongan kepada saya untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini dan juga saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat memberikan informasi
yang bermanfaat kepada kita semua.
Bekasi, 14 Juni 2012
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Pernyataan
.............................................................................................................................i
Kata Pengantar
......................................................................................................................ii
Daftar Isi
..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .....................................................................................................................1
Tujuan …………………………………………………………….............…………….....2
Sasaran ……………………………………………………………………….............…....2
BAB II PERMASALAHAN
Kekuatan (Strength)
……………………………………………………............………....3
Kelemahan
(Weakness) …………………………………………………………………...4
Peluang
(Opportunity) ………………………………………………………………….....5
Tantangan/Hambatan
(Threats) ……………………………………………………….…..5
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan ……………………………………………………………..........……….….7
Rekomendasi
……………………………………………………………………..……....7
Referensi
…………………………………………………………………………...……..9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan
mencuri bernilai buruk. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai
petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan
kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak
pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan
yang dianut masyarakat.
tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat
perbedaan tata nilai. Contoh, masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih
menyukai persaingan karena dalam persaingan akan muncul
pembaharuan-pembaharuan. Sementara apda masyarakat tradisional lebih cenderung
menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu keharmonisan dan
tradisi yang turun-temurun.
Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi
umum dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat
alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain
itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam
memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat
memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan
pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi
sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok
masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu
kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku
manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku
sesuai dengan nilai yang dianutnya.
1
2. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2. Masyarakat mengetahui norma-norma atau
peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat
3. Menjaga kerukunan dan peduli terhadap masyarakat sekitar.
4. Masyarakat
dapat mencari ide-ide baru untuk menghasilkan inovasi dalam menjalankan
tugas/perannya dengan lebih baik.
5. Setiap individu dapat bekerja sama untuk memanfaatkan
semaksimal mungkin potensi yang dimiliki
3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai adalah setiap individu dan
keluarga bisa dapat berkontribusi dalam menciptakan tata nilai norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Nilai-nilai yang diberlakukan haruslah bersifat baik
sehingga dalam berkehidupan di masyarakat bisa saling tolong-menolong agar
terjaganya kerukunan dan kepedulian di masyarakat sekitar.
2
BAB II
PERMASALAHAN
Dalam konteks hubungan bermasyarakat kita mengenal adanya
sistem nilai yang konon merupakan sebuah kesepakatan ataupun konsensus yang
dijadikan pedoman atau pegangan hidup dalam bersosialisasi, namun seiring
dengan perkembangan globalisasi dan modernisasi yang semakin pesat, tata nilai
dalam masyarakat tersebut berangsur-angsur ikut juga bergeser, arah pergeseran
dapat dilihat dalam sebuah skema disfungsi masyarakat yang semakin melebar.
Kita bisa melihat kenyataan di masyarakat sekarang, pudarnya
sistem tata nilai sangat dipengaruhi dengan pengaruh mekanisme perubahan dalam
masyarakat juga, masyarakat kita lebih menghargai orang yang tidak ikut
bergotong-royong akan tetapi ia memberikan uang ataupun nilai pengganti dari
kerja sosialnya tersebut daripada orang yang sudah dengan niat hati dan iklas
diri merelakan waktunya untuk ikut serta bersama-sama bergotong royong. Ini
hanya contoh kecil dari sebagian pergeseran tata nilai kita di masyarakat.
Analisis permasalahan Citra Individu dan Keluarga Menciptakan Tata
Nilai Dalam Masyarakat dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek
:
1.
Kekuatan (Strength)
a. Etika dan Integritas
Dalam kehidupan bermasyarakat,
bernegara, maupun menjalankan profesinya, selalu berpegang teguh pada
norma-norma dan peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat, negara, dan
agama.
b. Kepemimpinan yang kuat
Menunjukkan perilaku yang visioner, kreatif,
inovatif, pekerja keras, berani melakukan perubahan-perubahan ke arah yang
lebih baik, dan bertanggung jawab.
3
c. Kebersamaan Sosial dan Tanggung
Jawab Sosial
Menjaga kerukunan dan peduli terhadap
masyarakat sekitar.
d. Nilai
yang mendarah daging
Nilai yang telah menjadi gaya hidup
kebiasaan. Orang tidak perlu berfikir panjang lagi ketika akan mewujudkannya.
Orang yang melanggar nilai tersebut akan merasa malu dan bahkan sangat menyesal
2.
Kelemahan (Weakness)
a. Perkembangan
globalisasi dan modernisasi
Seiring dengan perkembangan
globalisasi dan modernisasi yang semakin pesat, tata nilai dalam masyarakat
tersebut berangsur-angsur ikut juga bergeser, arah pergeseran dapat dilihat
dalam sebuah skema disfungsi masyarakat yang semakin melebar.
b. Mekanisme
perubahan dalam masyarakat
Pudarnya sistem tata nilai sangat
dipengaruhi dengan pengaruh mekanisme perubahan dalam masyarakat, masyarakat
kita lebih menghargai orang yang tidak ikut bergotong-royong akan tetapi ia
memberikan uang ataupun nilai pengganti dari kerja sosialnya tersebut daripada
orang yang sudah dengan niat hati dan iklas diri merelakan waktunya untuk ikut
serta bersama-sama bergotong royong.
c. Pembangunan
Pembangunan
adalah suatu gerakan yang berorientasi pada nilai-nilai “value-oriented
movement’. Dapat dirumuskan bahwa pembangunan, menimbulkan pergeseran budaya,
tata nilai, adat istiadat, dan perubahan lain dari ciri mandiri kehidupan
masyarakat
d.
Ketidak
pedulian dan ketidaksadaran masyarakat
Ketidak
pedulian masyarakat terhadap tata nilai norma yang berlaku bisa membuat keadaan
menjadi tidak nyaman, jauh dari keadaan yang rukun damai dan tenang.
4
3.
Peluang (Opportunity)
a.
Terbentuknya organisasi-organisasi
politik
Terbentuknya organisasi-organisasi politik maupun organisasi
masyarakat sebagai dari kegiatan sosial, sekaligus sebagai penyalur aspirasi
rakyat yang ikut menentukan kebijakan negara.
b.
Lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat
Lahirnya
Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai kontrol sosial maupun pemberi input terhadap
kebijakan pemerintah.
c.
Makin
kuatnya rasa persatuan dan kesatuan
Nilai sosial juga berfungsi sebagai
alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu
anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan.
d.
Lahir
norma dan falsafah hidup yang arif bijaksana
Lahir norma dan falsafah hidup yang arif bijaksana
yang sadar akan kelangsungan generasinya. Kesadaran itu diterapkan dalam
menjaga dan menghormati alamnya.
4. Tantangan/Hambatan (Threats)
a.
Pergaulan segolongan manusia
Peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan segolongan
manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari
masyarakat itu.
b.
Pedoman hidup yang dibuat dan
dipaksakan oleh lembaga politik
Hukum adalah Pedoman hidup yang dibuat dan dipaksakan oleh
lembaga politik suatu masyarakat (negara)
5
c.
Perubahan
jaman
Ketika perubahan jaman
terjadi karena desakan dan kebutuhan, maka pola pikir manusia pun berubah
sesuai dengan kebutuhan yang dihadapinya.
d.
Pola
pikir manusia yang diwujudkan dalam tradisi
Pola
pikir manusia yang diwujudkan dalam tradisi, dengan adanya perubahan yang
mengglobal, maka tradisi itu pun selalu berubah pula.
6
BAB
III
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
1.
Kesimpulan
a. Nilai-nilai
dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam
berpikir dan bertingkah laku
b. Pentingnya
memahami ‘nilai-nilai’ sebagai energi sosial yang mendorong kreativitas dan
inovasi masyarakat.
c.
Dengan
nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial
juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya
tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang
dianutnya.
d.
nilai
adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna
fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.
2. Rekomendasi
a. Kepemimpinan yang kuat
Setiap individu harus
menunjukkan perilaku yang visioner,
kreatif, inovatif, pekerja keras, berani melakukan perubahan-perubahan ke arah
yang lebih baik, dan bertanggung jawab.
b.
Kesadaran masyarakat
Kesadaran
kolektif dalam masyarakat dalam melihat fenomena pergeseran tata nilai dalam
masyarakat kita perlu dipupuk dengan persepsi yang tepat.
c. Meningkatkan rasa persatuan dan
kesatuan
Nilai
sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu
anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Maka kita harus
meningkatkan rasa persatuan itu agar terjalin hubungan masyarakat yang
sejahtera.
7
d.
Mengarahkan pergaulan segolongan manusia ke arah yang lebih baik
Peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan segolongan
manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari
masyarakat itu. Oleh
karena itu akan lebih baik jika pergaulannya di arahkan ke arah yang lebih
baik.
8
REFERENSI
9