PERAN BUDAYA DAERAH DALAM MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA BANGSA makalah bab 2

on Sabtu, 31 Maret 2012

PERAN BUDAYA DAERAH DALAM MEMPERKOKOH KETAHANAN
BUDAYA BANGSA




Disusun Oleh :

NAMA        : DWI SUCI SARASWATY

NPM          : 19111555

KELAS       : 1KA33



Program Sarjana Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA / ATA 2011 / 2012


Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah
Peran Budaya Daerah Dalam Memperkokoh Ketahanan
Budaya Bangsa

Kelas  :  1-KA33

Tanggal Penyerahan Makalah : 30 Maret 2012
Tanggal Upload Makalah  :  31 Maret  2012

 

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun


NPM
Nama Lengkap
Tanda Tangan
19111555
DWI SUCI SARASWATY



Program Sarjana Sistem Informasi

UNIVERSITAS GUNADARMA

i


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga makalah yang berjudul Peran Budaya Daerah Dalam Memperkokoh Ketahanan Budaya Bangsa selesai saya kerjakan..
Pembuatan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Adapun materi yang dibahas dalam makalah ini yaitu tentang Peran Budaya Daerah Dalam Memperkokoh Ketahanan Budaya Bangsa, yang mana kita ketahui bahwa kebudayaan merupakan salah satu peranan yang sangat aktif dalam memperkokoh Ketahanan Bangsa, dengan budaya itulah masyarakat menjadi lebih bersatu untuk mempertahankan kebudayaan bangsa sehingga dapat memperkokoh ketahanan bangsa.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Oleh karena itu saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun dalam penyelesainya makalah ini tidaklah luput dari bantuan pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing serta memberi dorongan  kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini dan juga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada kita semua.


Bekasi, 29 Maret 2012



Penyusun



ii

DAFTAR ISI

Pernyataan ..............................................................................................................i
Kata Pengantar .......................................................................................................ii
Daftar Isi ................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................................1
Tujuan …………………………………………………………………………....2
Sasaran …………………………………………………………………………...2

BAB II PERMASALAHAN
Kekuatan (Strength) ……………………………………………………………....3
Kelemahan (Weakness) …………………………………………………………..4
Peluang (Opportunity) …………………………………………………………....5
Tantangan/Hambatan (Threats) …………………………………………………..6

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan ……………………………………………………………………….8
Rekomendasi ……………………………………………………………………...8
Referensi …………………………………………………………………………10









iii

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

            Kebudayaan Daerah adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk-penduduk yang lain. Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan-kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu sama lain.
Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di Negara tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut.
Kebudayaan Nasional Indonesia secara hakiki terdiri dari semua budaya yang terdapat dalam wilayah Republik Indonesia. Tanpa budaya-budaya itu tak ada Kebudayaan Nasional. Itu tidak berarti Kebudayaan Nasional sekadar penjumlahan semua budaya lokal di seantero Nusantara. Kebudayan Nasional merupakan realitas, karena kesatuan nasional merupakan realitas. Kebudayaan Nasional akan mantap apabila di satu pihak budaya-budaya Nusantara asli tetap mantap, dan di lain pihak kehidupan nasional dapat dihayati sebagai bermakna oleh seluruh warga masyarakat Indonesia (Suseno; 1992).
1
2. Tujuan

1. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2. Menambah wawasan tentang kebudayaan
3. Mengetahui akan peranan budaya daerah yang perlu ditingkatkan sebagai ketahanan  kebudayaan Bangsa Indonesia
4. Menghargai kebudayaan Bangsa Indonesia
5. Mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam melestarikan kebudayaan bangsa

3. Sasaran

               Sasaran yang ingin dicapai pada pembuatan makalah ini adalah menjadikan seluruh masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda untuk tetap melestarikan kebudayaan nasional yang sudah menjadi kekayaan dan ciri khas Bangsa Indonesia ini.














2
BAB II
PERMASALAHAN
Situasi Budaya Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, semakin banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh Negara tetangga kita sendiri yaitu Malasyia. Seperti tari reog ponorogo, dan yang baru akhir-akhir ini terjadi yaitu tari pendet yang diklaim juga oleh Malaysia. Hak paten atas kebudayaan dalam hal ini sangat berperan penting. Pemerintah baru menyadari akan perlunya hak paten tersebut setelah adanya klaim-mengklaim Malaysia terhadap Kebudayaan Indonesia. Stabilitas situasi budaya di Indonesia dapat terwujud dengan cara mempublikasikan kebudayaan kita kepada bangsa luar, dengan demikian secara tidak langsung menghak-patenkan kebudayaan kita. Selain itu proses akulturasi yang negatif dapat mempengaruhi situasi budaya di Indonesia semakin memprihatinkan.
Analisis permasalahan Peran Budaya Daerah Dalam Memperkokoh Ketahanan Budaya Bangsa dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :

1. Kekuatan (Strength)
 a.       Akar Kebudayaan Indonesia
      Akar kebudayaan Indonesia adalah suatu mekanisme yang terbentuk dari unsur-unsur yang berkaitan dengan zaman prasejarah,jadi ibarat pohon,pohon tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar,demikian pula dengan kebudayaan pada suatu Negara tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar atau pendahulu yang membentuk kebudayaan tersebut.
 b.      Keanekaragaman Budaya
      Indonesia yang memiliki berbagai macam suku, kesenian dan kebudayaan sudah menjadi kekayaan dan ciri khas Bangsa Indonesia serta mempunyai nilai tersendiri di mata dunia.
 c.       Nasionalisme
Dengan rasa nasionalisme yang tinggi dapat menambah rasa cintanya terhadap bangsanya sendiri, yaitu bangsa Indonesia. Sebagai contoh apabila ada salah satu kebudayaan Indonesia yang di akui oleh negara lain maka masyarakat tidak akan tinggal diam, namun langsung mengambil sikap untuk mempertahankan budaya Indonesia tersebut.
 d.      Peran Generasi Muda
Kita sebagai generasi muda, sudah seharusnya berpartisipasi aktif pada pembangunan kota, khususnya dalam bidang budaya. Partisipasi tersebut dapat dilakukan melalui para generasi muda yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan harapan yang besar untuk membangun suatu daerah lebih baik lagi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama meningakatkan potensi yang ada di suatu daerah.

2. Kelemahan ( Weakness)
a.       Kurang kuatnya kemampuan mengeluarkan energi pada manusia Indonesia
Kurangnya kemampuan mnegeluarkan energi berakibat pada besarnya ketergantungan pada orang lain. Kemandirian sukar ditemukan dan mempunyai dampak dalam segala aspek kehidupan termasuk kepemimpinan dan tanggung jawab. Kelemahan ini merupakan Kelemahan Kebudayaan. Artinya, perbaikan dari keadaan lemah itu hanya dapat dicapai melalui pendekatan budaya.
 b.      Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c.       Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d.      Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.

3. Peluang (Opportunity)
 a.   Pariwisata
      Dengan pesatnya perkembangan industri pariwisata maka akan membawa pemahaman  dan pengertian akan budaya melalui interaksi pengunjung wisata (turis) dengan masyarakat lokal tempat daerah wisata tersebut berada. Dari interaksi inilah para wisatawan dapat mengenal dan menghargai budaya masyarakat setempat dan juga memahami latar belakang kebudayaan lokal yang dianut oleh masyarakat tersebut.
 b.      Keberadaan Globalisasi
         Lajunya arus informasi lewat adanya internet yang mana Indonesia memiliki peluang untuk memperkenalkan berbagai budaya dari setiap provinsi.
 c.      Penggunaan Teknologi dan Informasi
         Dengan penggunaan Teknologi dan Informasi kebudayaan daerah dapat dilestarikan dan disajikan dalam bentuk digitaldan juga dapat mengetahui kebudayaan negara lain dengan cepat.
 d.      Keanekaragaman Budaya
         Indonesia memiliki beragam kebudayaan dari berbagai suku bangsa. Masing-masing suku bangsa memerlukan peran aktif masyarakatnya dalam melestarikan kebudayaan daerahnya. Kebudayaan dapat dikatakan lestari jika masih dianut oleh masyarakat budayanya. Jika tidak ada tindakan pelestarian maka nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan daerah akan hilang begitu saja.

4. Tantangan/Hambatan (Threats)
a.      Kebudayaan Modern Tiruan
Tantangan yang sungguh-sungguh mengancam kita adalah Kebudayaan Modern Tiruan. Dia mengancam justru karena tidak sejati, tidak substansial. Yang ditawarkan adalah semu. Kebudayaan itu membuat kita menjadi manusia plastik, manusia tanpa kepribadian, manusia terasing, manusia kosong, manusia latah.
 b.      Masalah Pendidikan yang Tepat
Pendidikan masih menjadi permasalahan yang menjadi perhatian serius jika bangsa ini ingin dipandang dalam percaturan dunia. Ada fenomena yang menarik terkait dengan hal ini, yaitu mengenai kolaborasi kebudayaan dengan pendidikan, dalam artian bagaimana sistem pendidikan yang ada mengintrinsikkan kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu kebudayaan yang menjadi spirit dari sistem pendidikan yang kita terapkan.
c.             Mengejar Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
      Problem ini beranjak ketika kita sampai saat ini masih menjadi konsumen atas produk-produk teknologi dari negara luar. Situasi keilmiahan kita belum berkembang dengan baik dan belum didukung oleh iklim yang kondusif bagi para ilmuan untuk melakukan penelitian dan penciptaan produk-produk, teknologi baru. Jika kita tetap mengandalkan impor produk dari luar negeri, maka kita akan terus terbelakang. Oleh karena itu, hal ini tantangan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan iptek dari negara-negara maju.
b.      Keterbatasan sarana dan prasarana kesenian
Keterbatasan sarana dan prasarana kesenian, menurunnya minat masyarakat dalam menonton kegiatan seni budaya, terjadinya pembajakan karya seni dan budaya dapat menghambat dan memudarkan potensi budaya lokal.




7

BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan
a.   Kebudayaan Daerah adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut.
b.   Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut.
c.   Stabilitas situasi budaya di Indonesia dapat terwujud dengan cara mempublikasikan kebudayaan kita kepada bangsa luar, dengan demikian secara tidak langsung menghak-patenkan kebudayaan kita.
d.   Pemerintah diharapkan ikut serta dalam usaha pelestarian kebudayaan daerah dengan cara membentuk pusat pembinaan kebudayaan daerah.

2. Rekomendasi
a.       Pemerintah harus Menghak-patenkan kebudayaan-kebudayaan di Indonesia
Situasi Budaya Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, semakin banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh Negara tetangga kita sendiri yaitu Malasyia. Seperti tari reog ponorogo, dan yang baru akhir-akhir ini terjadi yaitu tari pendet yang diklaim juga oleh Malaysia. Hak paten atas kebudayaan dalam hal ini sangat berperan penting. Pemerintah baru menyadari akan perlunya hak paten tersebut setelah adanya klaim-mengklaim Malaysia terhadap Kebudayaan Indonesia.

b.   Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia
Pemerintah sebagai penentu kebijakan diharapkan bersikap lebih tegas menyeleksi kebudayaan asing yang masuk, Karena tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.
c.   Memajukan kebudayaan-kebudayaan di setiap daerah
Bersama-sama pemerintah dan masyarakat mengembangkan dan memajukan kebudayaan-kebudayaan di setiap daerah terutama di daerah-daerah terpencil yang masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah ataupun masyarakat di kota-kota maju.

d.   Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh
Dengan rasa nasionalisme yang tinggi dapat menambah rasa cintanya terhadap bangsanya sendiri, yaitu bangsa Indonesia. Sebagai contoh apabila ada salah satu kebudayaan Indonesia yang di akui oleh negara lain maka masyarakat tidak akan tinggal diam, namun langsung mengambil sikap untuk mempertahankan budaya Indonesia tersebut.






9
REFERENSI

http://sekolahdi.blogspot.com/2009/10/kebudayaan-daerah.html


http://dahlanforum.wordpress.com/2009/10/11/kebudayaan-nasional/

 



































10





0 komentar:

Posting Komentar