Perilaku Produsen

on Jumat, 26 April 2013

PRODUSEN DAN PRODUKSI

Produsen adalah orang atau suatu badan perusahaan yang berperan dalam menaikan nilai guna suatu barang atau jasa sehingga dapat menghasikan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan Produksi adalah kegiatan mengubah suatu bahan baku atau sumber daya alam menjadi suatu barang yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menaikkan nilai jual dan guna barang tersebut, atau sumber daya manusia yang dapat menjadi suatu jasa yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menghasilkan nilai jual dan guna jasa tersebut.

Dalam kegiatan produksi terdapat skema produksi seperti pada gambar diatas. Skema yang pertama adalah bahan input apa yang akan di proses, setelah input selesai maka terjadi proses perubahan bentuk atau perubahan nilai guna barang atau jasa, setelah proses selesai kemudian akan muncul outputnya yaitu suatu barang atau jasa yang bisa dijual atau dipasarkan kepada distributor untuk didistribusikan kepada konsumen atau dari produsen langsung didistribusikan kepada konsumennya.

Seperti dalam produksi Air minum dalam kemasan atau Air mineral yang diproduksi oleh sebuah perusahaan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia yaitu Aqua . Perusahaan tersebut mengambil air dari mata air murni di Babakan Pari, Gunung Salak. Kemudian mereka proses mata air tersebut dengan langkah-langkah yang telah menjadi prosedur perusahaan tersebut agar kualitas air menjadi lebih layak untuk dikonsumsi. Setelah proses selesai lalu keluarlah outputnya atau hasil dari proses tersebut yaitu air mineral dalam kemasan yang siap didistribusikan ke konsumen dan distributor. Namun dalam perilaku produsen, tidak hanya skema diatas yang dijalani tetapi banyak proses lain yang harus dijalani agar tercapai tujuan dari perusahaan tersebut, antara lain menghitung berapa maksimal barang yang dapat dihasilkan atau diproduksi dengan biaya seminimal mungkin sehingga terjadi keuntungan maksimal dalam perusahaan.

Contoh perilaku produsen :
  1. Produsen mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan modal yang seminimum mungkin.
  2. Produsen memberikan Diskon kepada pembeli atau konsumen yang membeli barang dalam jumlah yang banyak yang telah diakantentukan produsen itu sendiri.
  3. Produsen mematok biaya produksi berdasarkan faktor input produksi tersebut, sehingga ketika harga salah satu faktor input naik, maka harga jual hasil produksi pun akan ikut naik.
  4. Selain produsen menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen, produsen juga menghasilkan barang atau jasa sesuai trend atau sesuatu yang sedang banyak diminati oleh masyarakat.
  5. Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
  6. Produsen juga memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama disimpan di gudang atau biasa disebut cuci gudang.

Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:

1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
a.       Sumber daya alam
Contoh : Air, Tanah, Tanaman, Hewan, Udara, Matahari, Bahan-bahan tambang mineral, dan lain-lain.
b.      Sumber daya manusia.
Sumber daya manusia terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
a.       Tenaga Kerja Terdidik.
      Contoh : Manajer Produksi yang tugasnya bertanggung jawab, mengatur dan mengelola segala kegiatan produksi agar hasilnya maksimal.
b.      Tenaga Kerja Terlatih.
      Contoh : Tenaga Produksi atau buruh kerja, Security, Driver, dll.
c.       Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih.
Contoh : Office Boy/Girl ,Buruh Angkut, dll.

2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian (skill).
a.    Sumber modal.
Modal adalah sesuatu yang dibutuhkan seorang produsen atau perusahaan produsen untuk bisa memulai produksi agar menghasilkan suatu barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, atau untuk menambah dan memperluas produksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen. 

Dari kegiatan produksi ada beberapa tujuan yang akan tercapai yaitu :
a.          Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b.         Mendapatkan keuntungan.
c.          Memaksimalkan sumber daya yang ada.
d.         Meminimalkan biaya produksi.
e.          Mengganti barang yang telah habis atau yang rusak.
f.          Memaksimalkan hasil produksi.
g.         Mencari tambahan modal.

Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. 

Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)

Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T         = teknologi (technology)

Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
 Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis.
Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.

Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a.  Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b. Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
c. Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d. Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. 

Persaingan global semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.


Produksi Optimal

Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.

Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan, maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak. Sedangkan untuk menentukan pola penjualan yang ada dalam perusahaan dilakukan ramalan penjualan dengan metode exponential smoothing Alpha 0.5.

Least Cost Combination 
Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan tingkat output tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.

Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)
Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.

Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)
Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia dan harga masing-masing factor produksi/input.
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.
PKK + PLL ≤ C atau
PKK + PLL = C

Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)
  • Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.
  • Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya.

Perilaku Produsen 
a. Dalam Kegiatan Perekonomian
Bagi Masyarakat
Manfaat yang diberikan oleh tanggung jawab sosial produsen kepada masyarakat adalah beberapa kepentingan dan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Manfaat bagi masyarakat dari tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan sangatlah jelas. Selain beberapa kepentingan masyarakat diperhatikan oleh perusahaan, masyarakat juga akan mendapatkan pandangan baru mengenai hubungan perusahaan dengan masyarakat. Hubungan masyarakat dan dunia bisnis tidak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.

b. Bagi Pemerintah
Pemerintah sebagai pihak yang bertugas mengubah tatanan masyarakat kearah yang lebih baik akan mendapat partner untuk menjalankan sebagian tugas pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Dalam hal ini adalah perusahaan atau organisasi bisnis.
Pemerintah sebagai pihak yang mempunyai legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi .

Perilaku produsen yang merugikan masyarakat dan yang mengutamakan kepentingan masyarakat
Indonesia sebagai Negara agraris yang memiliki berbagai macam jenis beras, seperti beras merah, beras hitam dan beras putih dengan berbagai manfaat di dalam beras tersebut yang menjadikan masyarakat Indonesia kecanduan akan beras yang telah diolah (nasi), sehingga muncul istilah “kalau belum makan nasi artinya belum makan”. Karena itulah penjual beras di Indonesia bisa di bilang banyak, dengan berbagai jenis beras dari berbagai jenis merk,sehingga pengaruh terhadap kebutuhan pokok tinggi.
Sebagai negara yang mengkonsumsi beras tertinggi di dunia, kebutuhan masyarakat Indonesia akan beras sangatlah tinggi. Hal itu yang sering dimanfaatkan oleh produsen yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan lebih dengan cara curang, seperti kasus memutihkan beras dengan larutan Peroksida ( ). Produsen curang tersebut membeli beras dengan kualitas buruk lalu memutihkannya dan menyemprotkan aroma pandan sehingga terlihat seperti beras kualitas super. Lalu mereka juga memalsukan merk. Dan pada akhirnya masyarakatlah (konsumen) yang harus pintar pintar memilih beras ataupun barang yang akan di konsumsi.

Kesimpulan
Sebagai produsen harus bertanggung jawab dengan barang yang akan di produksi selain untuk melariskan barang di pasaran juga untuk mendapat kepercayaan dari konsumen untuk itu harus memperhatikan bahan dan proses pembuatannya.

Saran
Dalam memproduksi dibutuhkan kejujuran, dan itu tergantung dari individu masing-masing. Diadakannya sosialisasi bagaimana cara memproduksi yang baik dan benar bagi para wirausaha, agar barang yang mereka produksi bisa bermanfaat bagi konsumen.

Perilaku Konsumen


Teori Perilaku Konsumen

Teori perilaku konsumen merupakan salah satu pembahasan penting dalam manajemen pemasaran. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing Association), perilaku konsumen dapat diartikan sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan, yang mana manusia melakukan pertukaran dalam berbagai aspek dalam kehidupan mereka.

Dalam bahasa aslinya disebut: “Consumer behavior is the dynamic intaraction of affect and cognition, behavior, and the environment by which human beings conduct the exchange aspects of their lives.”

Teori perilaku konsumen ini sangat penting dalam bisnis karena dalam mencapai tujuan pemasaran, sangatlah bergantung pada pengetahuan, pelayanan, dan pengaruh pada konsumen. Dengan mengetahui teori ini, kita bisa lebih mudah dalam menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai target pemasaran kita. 


Perilaku Konsumen
1.      Perilaku konsumen adalah dinamis. Ini karena pemikiran, perasaan, daan tindakan dari setiap individu konsumen, kelompok sasaran konsumen, dan masyarakat secara keseluruhan, adalah selalu berubah
2.    Perilaku konsumen melibatkan interaksi. Hal ini melibatkan interaksi antara pemikiran orang-orang, perasaan, tindakan, dan lingkungan.
3.   Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Pertukaran ini terjadi pada sesama manusia. Misalnya, seseorang menyerahkan suatu nilai (value) kepada orang lain, dan menerima sesuatu sebaliknya.

Pada dasarnya konsumen berperilaku ingin memanfaatkan uang yang dimilikinya seekonomis mungkin, akan tetapi kebanyakan konsumen tidak akan berhasil. Faktor penyebabnya antara lain sebagai berikut.

a. Pengetahuan konsumen tentang kualitas barang terbatas.
b. Adanya persaingan dari para konsumen.
c. Kecenderungan konsumen bersifat masa bodoh terhadap situasi harga di pasar.
d. Adanya tradisi yang kuat, sehingga memengaruhi tingkah laku konsumen.

Perilaku konsumen juga sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan, yang mengatakan bahwa bila harga naik maka permintaan turun. Sebaliknya bila harga turun, maka permintaan naik, dengan catatan keadaan yang lain ceteris paribus.

Ada dua pendekatan konsumen berperilaku seperti hukum permintaan, yaitu sebagai berikut :

a. Pendekatan Marginal Utility
Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen bisa diukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.

b. Pendekatan Kurva Indiferen (Indifference Curve)
Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara dua macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan sama bagi konsumen. Kurva indiferen memiliki beberapa ciri atau sifat antara lain:
1) mempunyai kemiringan (slope) negatif, artinya miring dari kiri atas ke kanan bawah,
2) bila kedudukannya lebih tinggi menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi,
3) tidak pernah saling berpotongan dengan kurva indiferen yang lain,
4) cembung ke titik asal (titik 0).

 
Kurva Indiferen

 
Karakteristik Pembeli Mencakup:  
 
-    Kultur atau Budaya : Jika menilik pada kultur budaya di Indonesia saat ini yaitu, masyarakat yang dinamis, gengsi yang besar, kebutuhan hidup yang selalu meningkat dengan ditandainya daya beli masyarakat yang tinggi terhadap produk-produk yang di unggulkan.

-      Sosial : Pada kelas ini masyarakat dengan status sosial menengah ke atas merupakan target pasar yang diminati para produsen, meskipun tidak menampik kelas sosial menengah kebawah. Karena pada kelas menengah atas, produsen paham betul kebutuhan yang dinginkan, disamping itu daya beli yang tinggi. Yang paling terlihat menjadi pembeda pada kelas ini adalah pendapatan, pendidikan dan tempat tinggal. 

-     Personel : faktor ini mencakup hal yang bersifat subyektif, karena personal satu dengan yang berbeda, mecakup pola gaya hidup, pekerjaan dan usia.

-      Proses Pembelian: Pengenalan persoalan, Pencarian informasi, Evaluasi alternatif, Keputusan pembelian, Perilaku setelah pembelian. Pada tahap akhir perilaku konsumen untuk membeli suatu produk dapat didentifikasi  sebagai berikut: Pemilihan produk, Pemilihan merek, Pemilihan dealer, Waktu pembelian, Jumlah pembelian.


Kategori orang dalam proses pembelian: 

-     Initiator: orang yang pertama menyarankan untuk melakukan pembelian. Pada bagian ini marketing sangat berperan banyak.

-    Influencer: orang yang memberi pandangan atau advise yang mempengaruhi. Pada tahapan ini marketing masih memberikan pengaruhnya, memberikan edukasi terhadap calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Namun pada tahapan ini tidak hanya marketing saja yang memberikan edukasi, seorang ahli dalam bidang tertentu juga berperan dalam tahapan ini.
a.   Decider: orang yang memutuskan.
b.   Buyer: orang yang  melakukan pembelian
c.   User: orang yang memakai produk yang dibeli.

Perilaku pembelian
a.   Perilaku pembelian kompleks. Pertama orang akan membangun keyakinannya kepada produk tertentu, kemudian  menentukan sikap, terakhir melakukan pilihan yang berarti.
b.  Dissonance-reducing buyer behavior. Seseorang dalam pembelian barang yang mahal, beresiko dan jarang; mungkin cepat melakukan pembelian. Akan tetapi mempertimbangkan harga dan kenyamanan; dan mungkin menemukan bahwa merek lain lebih baik dari yang dibelinya. Dalam hal ini dia mengalami dissonance.  
c.   Kebiasaan membeli. Banyak barang dibeli tanpa melibatkan banyak pertimbangan.  
d.   Ragam pencarian perilaku pembelian. Pembeli tidak terlalu memikirkan barang yang dibeli tetapi sering menukar-nukar merek.